Jumat, 24 Mei 2019

Pengembangan Silabus Agama Islam Sesuai Kurikulum Pendidikan

Judul Jurnal : Konstruksi Silabus Pendidikan Agama Islam Berbasis Multikultural

Resume Jurnal :
Silabus pembelajaran merupakan panduan dalam menentukan arah proses pembelajaran yang akan dilakukan oleh seorang pendidik. Pendidikan agama Islam yang diharapkan dapat merubah perilaku seorang siswa dalam berperilaku di masyarakat tidak sejalan dengan kenyataan dengan jumlah jam pembelajaran yang di sediakan. Merubah akhlak mahasiswa tidak serta merta di harapkan penuh dari pengajar/ pengampuh matakuliah pendidikan agama Islam, melainkan seluruh pihak yang ada dalam organisasi lembaga pendidikan tersebut ikut bertanggung jawab dalam meningkatkan perilaku dan akhak mahasiswanya.
Silabus merupakan rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran dengan tema tertentu, yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar yang dikembangkan oleh setiap satuan pendidikan.
Pada hakikatnya silabus minimal memuat enam komponen utama, yakni: (1) standar kompetensi; (2) kompetensi dasar; (3) indikator; (4) materi standar; (5) standar proses (kegiatan belajar mengajar); dan (6) standar penilaian. Pengembangan terhadap komponen-komponen tersebut merupakan kewenangan mutlak guru, termasuk pengembangan format silabus, dan penambahan komponen-komponen lain silabus di luar komponen minimal.
Seluruh komponen dalam silabus berbasis multikultural yang baik, maka pendidik tidak hanya mampu membangun kecakapan dan keahlian peserta didik dalam mata pelajaran yang diajarkan. Namun juga mampu untuk menjadi transformator pendidikan multikultural yang mampu menanamkan nilai-nilai pluralisme, humanisme, dan demokrasi secara langsung di sekolah kepada para peserta didiknya.Sehingga peserta didik akan mempunyai karakter yang kuat untuk selalu bersikap demokratis, pluralis, dan humanis.
Setiap guru yang mengajar mata pelajaran di tingkat satuan pendidikan, wajib memiliki kompetensi pengembangan silabus. Sebab kompetensi inilah sebagai bekal seorang guru dalam membuat perencanaan proses kegiatan pembelajaran.
Sebagaimana diungkap pada bagian pendahuluan bahwa pengembangan pendidikan agama berbasis multikultural dapat dilakukan dalam tiga hal: (1) ranah muatan kurikulum, silabi, referensi, dan materi pembelajaran; (2) ranah cara pembelajaran yang berorientsi pada keragaman siswa; dan (3) ranah pembelajaran lingkungan sosial sekolah atau siswa.
Pendidikan agama Islam (PAI) bertujuan untuk: (1) untuk meningkatkan keimanan melalui proses transfer dan pengembangan pengetahuan agama, internalisasi, aplikasi, dan pengalaman akan ajaran-ajaran agama sehingga siswa menjadi Muslim yang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah selalu meningkat. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti dikembangkan dengan memperhatikan nilai-nilai Islam rahmatan li al-„alamin yang mengedepankan prinsip-prinsipIslam yang humanis, toleran, demokratis, dan multikultural
Pendidik sebagai ujung tombak dalam penyelenggaraan pembelajaran dan pendidikan di sekolah. Posisi dan peran pendidik sebagai faktor penting dalam mengimplementasikan nilai-nilai keberagaman yang inklusif dan moderat di sekolah. Pendidik mempunyai peran penting dalam pendidikan multikultural karena dia merupakan salah satu target dari strategi pendidikan ini. Pendidik memiliki pemahaman keberagaman yang harmonis, diologis-persuasif, kontekstual, substantif dan aktif sosial, apabila pendidik mempunyai paradigma tersebut, dia akan mampu untuk mengajarkan dan mengimplementasikan nilainilai keberagamaan di sekolah. Silabus pembelajaran berbasis multikultural dapat dikembangkan oleh pendidik didasarkan pada kebutuhan peserta didik dan kondisi daerah masingmasing. Orientasi pengembangan silabus berbasis multikultural mencakup orientasi tujuan, orientasi muatan, orientasi strategi, dan orientasi penilaian.

Daftar Pustaka :
GUNAWAN, Gunawan. REKONDISI SILABUS MATAKULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA PRODI DESAIN GRAFIS KONSENTRASI MULTIMEDIA POLITEKNIK NEGERI MEDIA KREATIF PSDD MEDAN. JURNAL TARBIYAH, 2018, 25.2.
Sugiyar. 2017. Konstruksi Silabus Pendidikan Agama Islam Berbasis Multikultural. Jurnal Fakultas Agama Islam. 1(2): 243-260

Toleransi Antar Agama

Sekolah akan meliburkan murid yang beragama Hindu, karena esok hari adalah hari raya Nyepi. Terjadilah percakapan antara 3 orang anak di dalam kelas.
Fira : Hey Teman-teman, besok libur
Vania : Iya, tapi aku aja yang libur
Sindy : Loh, kenapa cuma kamu aja?
Vania : Gatau tuh, kepala sekolah yang ngumumin barusan. Emang kalian gak denger ?
Fira : Aku perlu penjelasan dari kepala sekolah. Ayo Sin, kita temui kepala sekolah !
Sindy : Ayo Fir.

Mereka pun menemui kepala sekolah.
Fira : Permisi pak, kami ingin bertanya.
Pak Syaifuddin : Oh ya, silahkan nak
Fira : Begini pak, kami ingin bertanya apakah besok sekolah di liburkan?
Pak Syaifuddin : Ya libur, tapi hanya untuk yang beragama Hindu saja. Yang beragama selain Hindu, harus tetap masuk sekolah.
Sindy : Tapi pak, ini tidak adil. Ini bisa membuat negara kita terpecah belah.
Pak Syaifuddin : Terpecah belah bagaimana? Tidak akan terpecah belah. Ini adalah keputusan yang tidak bisa di ganggu gugat. Dan sekarang silahkan kalian pergi dari ruangan saya.
Fira : Tapi pak, tolong dengarkan penjelasan kami.
Pak Syaifuddin : Tidak perlu penjelasan apa-apa. Kalau kalian ingin disamakan, panggil perwakilan yang beragama Hindu untuk menemui saya!
Sindy : Baik pak. Kami permisi!

Fira dan Sindy pun kembali ke kelas untuk menemui Vania.
Fira : Van, tolong bantu kami dong !
Sindy : Iya, kami butuh bantuan kamu Van, please !
Vania : Bantu apa nih?
Fira : Tolong kamu ikut kami ke ruang kepala sekolah dan berikan penjelasan ke Pak Syaifuddin supaya kami juga libur.
Sindy : Iya Van, tolong katakan kepada Pak Syaifuddin bahwa dia harus adil kepada semuanya.
Vania : Hemm.. yaudadeh. Ayo kita kesana !

Mereka bertiga pun pergi menemui kepala sekolah.
Fira : Permisi pak, kami datang bersama perwakilan yang beragama Hindu.
Pak Syaifuddin : Ya, silahkan masuk!
Vania : Begini pak, jujur saja jika kita membedakan yang satu dengan yang lain karena SARA, itu tidak boleh pak. Karena dapat menghancurkan kesatuan bangsa kita. Jika membela agama membedakan yang lainnya apalagi agama, pasti negara kita sekarang ini belum merdeka pak. Dan saya sebagai perwakilan yang beragama Hindu, tidak setuju juka bapak membeda-bedakan agama kami dalam hal ini.
Pak Syaifuddin : Oh begitu ya nak.. Baiklah, saya akan mengumumkan bahwa semua murid akan diliburkan besok tanpa terkecuali.
Vania : Terimakasih pak!
Pak Syaifuddin : Iya nak, sama-sama.

Vania, Fira dan Sindy pun meninggalkan ruangan Pak Syaifuddin.
Fira : Makasih banyak ya Van, kamu sudah membantu mengingatkan pak Syaifuddin.
Sindy : Iya Van, makasih ya !
Vania : Iya sama sama. Dalam kebaikan, kita memang harus saling mengingatkan.

Amanah dari cerita ini : Sebagai bangsa Indonesia, kita harus menghargai perbedaan dan tidak boleh membeda-bedakan agama yang satu dengan yang lain. Kita harus menjujung tinggi sikap toleransi. Dan dalam hal kebaikan, kita sudah semestinya untuk saling mengingatkan satu sama lain.