CRITICAL BOOK REPORT
DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS PADA MATA KULIAH SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM
DISUSUN OLEH :
INDAH
KURNIAWATI
NIM 0301183266
KELAS
PAI-5
SEMESTER
II
DOSEN PENGAMPU : Dr. JUNAIDI ARSYAD, MA
PRODI
PENDIDIKAN AGAMA
ISLAM-5/ SEMESTER II
FAKULTAS
ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA MEDAN
2019
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Alhamdulillahirabbil’alamin,
segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya,
sehingga saya dapat menyelesaikan laporan
critical book ini dengan baik. Sholawat dan salam tak lupa senantiasa kita
sanjungkan kepada Nabi Muhammad SAW yang kita harapkan syafa’atnya di yaumul
qiyamah nanti, Aamiin.
Laporan
critical book ini dibuat guna memenuhi tugas mata kuliah Sejarah Pendidikan
Islam. Tak lupa saya mengucapkan terimakasih kepada Bapak Junaidi Arsyad yang
telah membimbing dan mendukung dalam penyelesaian tugas saya ini. Dan saya
ucapkan terimakasih kepada teman-teman saya yang memberikan dukungan dan
semangat kepada saya untuk dapat menyelesaikan tugas ini.
Saya sangat berharap kiranya critical
book ini dapat bermanfaat bagi pembaca untuk mengetahui isi buku beserta
kelebihan dan kekurangan dari buku tersebut. Saya juga menyadari sepenuhnya
bahwa di dalam critical book ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Oleh sebab itu, saya berharap adanya kritik dan saran demi perbaikan
critical book yang selanjutnya.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Medan, 10 Juli 2019
Penulis
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................................. ii
BAB I :
PENDAHULUAN...................................................................................... 1
A.
Latar
Belakang Masalah...................................................................................... 1
B.
Rmusan
Masalah................................................................................................. 1
C.
Tujuan
Critical Book........................................................................................... 1
BAB II :
INTISARI BUKU..................................................................................... 2
A.
Identitas
Buku.................................................................................................... 2
B.
Ringkasan
Isi Buku............................................................................................. 2
BAB
III : PEMBAHASAN...................................................................................... 9
A.
Kelebihan
Buku.................................................................................................. 9
B.
Kekurangan
Buku............................................................................................... 9
BAB
IV : PENUTUP................................................................................................ 10
A.
Kesimpulan......................................................................................................... 10
B.
Saran................................................................................................................... 10
DAFTAR
PUSTAKA............................................................................................... 11
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Critical book adalah hasil kritik atau bandingan tentang suatu
topik materi yang umumnya ada pada perkuliahan, terhadap buku yang berbeda.
Critical book tidak hanya bertujuan untuk mengetahui isi buku, tetapi lebih
menitikberatkan pada evaluasi (penjelasan, interpretasi, dan analisis) mengenai
keunggulan dan kelemahan buku, apa yang menarik dari buku tersebut dan bagaimana
isi buku tersebut dapat mempengaruhi cara berpikir dan pemahaman pembaca.
Setiap buku yang ditulis oleh penulis tertentu pasti memiliki
kelebihan dan kekurangan masing-masing. Oleh karena itu, kelayakan suatu buku
dapat diketahui dengan melakukan resensi terhadap buku itu dengan perbandingan
terhadap buku lainnya. Suatu buku dengan kelebihan yang lebih dominan
dibandingkan dengan buku lainnya menandakan buku tersebut sudah layak untuk dipakai dan dijadikan sumber referensi
oleh khalayak ramai.
Diharapkan dengan adanya laporan critical book ini dapat menambah
pemahaman tentang materi ini dan mampu berpikir lebih kritis dan sistematis,
sehingga mahasiswa sebagai calon guru dapat mengaplikasikan materi ini di
lapangan atau setelah menjadi guru.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang diatas, penulis membatasi materi yang akan dikritik, antara lain
:
1.
Apa
dan bagaimana isi struktur buku tersebut ?
2.
Bagaimana
intisari atau ringkasan buku tersebut ?
3.
Bagaimana
kelebihan dan kekurangan buku tersebut ?
C.
Tujuan
Critical Book
Adapun
tujuan critical book ini adalah untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan isi buku,
dan untuk mengetahui kelayakan buku tersebut untuk dibaca oleh khalayak ramai.
BAB
II
INTISARI
BUKU
A.
Identitas Buku
Judul Buku : Metode Pendidikan Rasulullah
SAW
Penulis : Dr. Junaidi Arsyad, MA
Penerbit : Perdana Publishing
Kota Terbit : Medan
Tahun Terbit : 2019
Cetakan : Ke-2
Jumlah
Halaman : 274
ISBN : 978-602-6462-87-9
B.
Ringkasan Isi Buku
Buku Metode Pendidikan Rasulullah SAW yang ditulis oleh Junaidi Arsyad
memiliki lima bab yang membahas materi yang berbeda. Tiap bab memiliki subbab
nya tersendiri. Adapun bab-bab yang ada di dalam buku tersebut yaitu sebagai
berikut.
Bab 1
Bab 1 buku ini merupakan pendahuluan yang memiliki tiga subbab antara
lain:
a.
Dasar Pemikiran
Pendidikan
adalah proses yang bertumpu pada tujuan. Oleh sebab itu, pendidikan tidak
terlepas dari kebutuhan metode yang tepat agar sasaran yang hendak dicapai
dalam pendidikan dapat mencapai hasil yang diharapkan. Beragamnya metode
pendidikan yang dapat diterapkan pada situasi dan kondisi peserta didik
diantaranya dapat digali dari praktik Rasulullah dalam mendidik.
b.
Dasar
Teori
Dalam subbab ini terdapat delapan poin penting, yaitu:
1.
Pengertian
Metode
Metode adalah cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu
pekerjaan agar tercapai sesuia yang dikehendaki, guna mencapai tujuan yang
telah ditentukan.
2.
Ciri-Ciri
Umum Metode yang Baik
Berpadunya metode dari segi tujuan dan alat dengan jiwa dan ajaran
Islami, bersifat luwes, bersifat fungsional dan menyatukan teori dengan
praktik, tidak mereduksi materi, memberikan keleluasaan pada siswa untuk
menyampaikan pendapat, serta mampu menempatkan guru dalam posisi yang tepat.
3.
Prinsip-Prinsip
Penetuan Metode
Apapun metode yang dipilih dalam kegiatan belajar mengajar,
hendaknya memerhatikan dua prinsip. Pertama, prinsip motivasi dengan tujuan
belajar. Kedua, prinsip kematangan dan perbedaan individual.
4.
Nilai
Strategi Metode
Bahan pelajaran yang disampaikan tanpa meperhatikan metode justru
akan mempersulit guru dalam mencapai tujuan pengajaran.
5.
Efektivitas
Penggunaan Metode
Efektivitas penggunaan metode dapat terjadi bila ada kesesuaian
antara metode dengan sebuah komponen pengajaran yang telah diprogramkan dalam
rencana pelaksanaan pembelajaran sebagai persiapan tertulis.
6.
Faktor-Faktor
yang Mempengaruhi Pemilihan Metode
Tujuan yang hendak dicapai, materi pelajaran, peserta didik,
situasi, fasilitas, guru, dan metode pembelajaran.
7.
Macam-macam
Metode Pendidikan
Metode ceramah, metode diskusi, metode demonstrasi, metode dialog
atau tanya jawab, dan metode kisah atau cerita.
8.
Perbedaan
antara Model, Metode, Strategi, Pendekatan, Teknik dan Taktik Pembelajaran.
Model pembelajaran adalah rangkaian penyajian materi ajar. Strategi
adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar
tujuan pembelajaran dapat tercapai. Metode adalah cara yang dapat digunakan
untuk melaksanakan strategi. Sedangkan teknik dan taktik adalah penjabaran dari
metode pengajaran.
c.
Dasar
Penulisan
Dasar penulisan buku ini adalah tindakan Rasulullah saw. sebagai
pendidik dan fokus pada profil dan metode pendidikannya yang selanjutnya
ditulis secara deskriptif analisis, dengan menggunakan dokumen-dokumen penting
terkait sejarah Rasulullah saw.
Bab 2
Pada
bab 2 buku ini membahas tentang “Profil Rasulullah Sebagai Pendidik”. Dalam bab
ini sendiri terdiri atas tiga subbab, yaitu:
a.
Aktivitas
Kependidikan Rasulullah
Aktivitas
kependidikan Rasulullah dapat dilihat dari dua tempat, yakni aktivitas di
Makkah dan di Madinah.
1.
Aktivitas
Kependidikan Rasulullah di Makkah
Adapun aktivitas kependidikan Rasulullah diawali dari periode
Makkah. Pada periode ini, risalah yang beliau sampaikan adalah ayat Alquran
yang diterima secara berkesinambungan dan memuncak setelah turunnya permulaan
surat Al-Muddassir.
2.
Aktivitas
Kependidikan Rasulullah di Madinah
Di Madinah, masjid Nabawi adalah tempat kajian keilmuan dan
keagamaan. Sebelum membangun masjid Nabawi, Rasulullah terlebih dahulu telah
membangun masjid Quba. Di masjid Quba ini diadakan lingkaran-lingkaran
(halaqah) pelajaran.
b.
Kepedulian
Rasulullah Terhadap Pendidikan
Kepedulian Rasulullah terhadap pendidikan terlihat dengan apresiasi
beliau terhadap pengetahuan dan penuntut ilmu. Selain itu, beliau selalu
mendidik di setiap kesempatan, waktu dan tempat, seperti mengajar setelah
shalat isya’, mengajar menjelang tengah malam, mengajar setelah bangun tidur
diwaktu malam, mengajar di masjid, mengajar wanita di rumah salah seorang
diantara mereka, mengajar di Mina, dan mengajar dalam perjalanan.
Rasulullah juga selalu memanfaatkan kesempatan yang baik untuk
mengajar. Beragam golongan yang dididik Rasul, mulai dari sahabat, para pemuda,
wanita, arab badui dan orang yang baru masuk Islam.
c.
Karakteristik
Rasulullah Sebagai Pendidik
Beberapa karakteristik Rasulullah sebagai pendidik yaitu sesuai
antara ucapan dan perbuatan, bersikap adil terhadap murid, berakhlak mulia dan
terpuji, humoris, sabar dan mampu mengendalikan emosi serta murah senyum dan
tutur kata yang baik.
Bab 3
Pada
bab 3 buku ini membahas tentang “Metode Pendidikan Rasulullah”. Dalam bab ini
terdiri atas sembilan subbab yaitu :
1.
Metode
Ceramah (Muhadarah)
Metode ceramah adalah suatu metode di dalam pendidikan dimana cara
penyampaian materi-materi pelajaran kepada peserta didik dilakukan dengan cara
penerangan dan penuturan secara lisan.
2.
Metode
Nasihat (Mau’izah)
Metode
mau’izah adalah nasihat dan mengingatkan dengan siksaan, yakni
mengingatkan seseorang terhadap sesuatu yang dapat meluluhkan hatinya dan
sesuatu itu dapat berupa pahala atau siksa, sehingga ia menjadi ingat.
3.
Metode
Diskusi (Asy-Syura)
Metode diskusi adalah suatu cara penyajian bahan pelajaran dimana
guru memberi kesempatan kepada para siswa untuk mengadakan perbincangan ilmiah
guna mengumpulkan pendapat, membuat kesimpulan atau menyusun berbagai
alternatif pemecahan atas suatu masalah.
4.
Metode
Kisah (Qisah)
Kisah atau cerita adalah apa yang tertulis atau yang diceritakan.
Metode kisah merupakan aspek sasaran yang sangat berkesan terhadap jiwa dan
menarik pendengaran bagi orang-orang yang belajar.
5.
Metode
Dialog (Hiwar)
Metode dialog atau tanya jawab adalah cara penyajian pengajaran
oleh guru dengan memberikan pertanyaan dan meminta jawaban kepada siswa, dan
didalamnya terdapat kesatuan topik atau tujuan pembicaraan.
6.
Metode
Perumpamaan (Amsal)
Perumpamaan berarti pemberian contoh, yaitu menuturkan sesuatu guna
menjelaskan suatu keadaan yang selaras dan serupa dengan yang dicontohkan, lalu
menonjolkan kebaikan dan keburukan yang tersamar.
7.
Metode
Motivasi dan Ancaman (Targib wa Tarhib)
Targib berarti mendorong atau memotivasi diri untuk mencintai kebaikan.
Adapun tarhib artinya menimbulkan perasaan takut yang hebat kepada lawan dan
memotivasi untuk meninggalkannya. Targib dan tarhib merupakan salah satu metode
pendidikan yang berasal dari metode Islam.
8.
Metode
Bercanda, Humor, dan Bermain (At-Tarfih)
Dalam metode pendidikannya, Rasulullah menggunakan metode bermain,
dimana beliau senang bermain tebak-tebakan dengan sahabatnya. Begitulah,
Rasulullah sebagai sosok pendidik yang humoris, tidak membosankan dan suka
bercanda, sehingga beliau begitu simpati dan disenangi oleh sahabat-sahabatnya.
9.
Metode
Keteladanan (Qudwah)
Keteladanan
(qudwah) ialah orang yang diikuti, bila ia berbuat akan diikuti seperti yang
dilakukannya. Keteladanan dalam pendidikan adalah semua perbuatan yang menjadi
jalan lebih dekat dengan kesuksesan. Keteladanan ini terbagi dua, yaitu teladan
dalam kebaikan dan teladan dalam keburukan.
Bab 4
Dalam
bab 4 buku ini membahas tentang “Relevansi Metode Pendidikan Rasulullah dengan
Pendidikan Islam Kontemporer”. Pendidikan harus relevan dengan perubahan zaman
dan kebutuhan masyarakat pada era tersebut, baik perubahan pada dimensi konsep,
materi dan kurikulum, fungsi dan tujuan pendidikan, juga termasuk metode
pendidikan yang digunakan.
Pendidikan Islam kontemporer
dihadapkan pada tantangan kehidupan manusia modern. Dengan demikian, pendidikan
Islam harus diarahkan pada kebutuhan perubahan masyarakat modern pula.
Relevansi antara metode pendidikan Rasulullah dengan pendidikan Islam
kontemporer yaitu sebagai berikut.
1.
Metode
Ceramah (Muhadarah)
Dalam pendidikan Islam kontemporer, ceramah merupakan metode yang
paling banyak dipakai oleh para pendidik. Hal ini karena metode ceramah mudah
dilakukan tanpa banyak membutuhkan biaya dan dapat menghasilkan sejumlah materi
pelajaran.
2.
Metode
Nasihat (Mau’izah)
Relevansi kontemporer metode pendidikan ini dapat dilakukan dalam
beberapa bentuk nasihat, yaitu nasihat melalui kisah, nasihat dengan diskusi,
nasihat dengan menyampaikan contoh nyata, dan nasihat melalui sebuah peristiwa.
3.
Metode
Diskusi (As-Syura)
Di
dalam dunia pendidikan modern saat ini, metode diskusi sudah banyak
dipraktikkan oleh para pendidik terutama di kalangan mahasiswa di perguruan
tinggi, dengan istilah seminar kelas.
4.
Metode
Kisah (Qisah)
Metode kisah atau cerita sampai saat ini masih relevan untuk
diterapkan dalam dunia pendidikan. Hal itu disebabkan kisah dapat mempengaruhi
dan memikat pendengar untuk mengikuti yang akhirnya meninggalkan kesan dihati.
5.
Metode
Dialog (Hiwar)
Dalam pendidikan Islam kontemporer, metode dialog masih tetap menjadi
metode yang relevan untuk diterapkan dalam dunia pendidikan kekinian. Hanya
saja, metode ini dapat berfungsi dengan baik jika didukung oleh minat tinggi
peserta didik.
6.
Metode
Perumpamaan (Amsal)
Dalam pendidikan Islam kontemporer, metode perumpamaan dapat
dilakukan dengan mengambil perumpamaan tentang sesuatu yang menarik yang sesuai
dengan materi pelajaran.
7.
Metode
Motivasi dan Ancaman (Targib wa Tarhib)
Metode ini dapat dilakukan dengan memberikan motivasi dan hukuman
jika peserta didik melakukan kesalahan.
8.
Metode
Bercanda, Humor, dan Bermain (At-Tarfih)
Metode ini dapat dilakukan dengan menyelingi pelajaran dengan humor
dan candaan agar proses belajar mengajar tidak membosankan.
9.
Metode
Keteladanan (Qudwah)
Dalam konteks pendidikan kontemporer dewasa ini, metode keteladanan
yaitu guru menampilkan sosok yang patut diteladani.
BAB III
PEMBAHASAN
A.
Kelebihan Buku
Buku Metode Pendidikan Rasulullah SAW karya
Junaidi Arsyad memiliki beberapa kelebihan, diantaranya buku ini sudah memiliki
penerbit dan sudah memiliki ISBN sehingga mudah untuk dicari, dan dalam
penulisannya buku tersebut memiliki sistematika penulisan yang bagus.
Dari segi bahasa, bahasa yang digunakan
dalam buku ini sangat mudah dipahami, karena bahasanya tidak terlalu formal dan
tidak terlalu bebas pada buku-buku anak muda zaman sekarang. Selain itu,
pembahasan dalam buku ini juga sangat lengkap, dan tidak menggunakan bahasa
yang bertele-tele, sehingga mudah untuk dipahami oleh pembacanya. Buku ini juga
disertai dengan footnote, sehingga tidak diragukan lagi referensi atau sumber
yang diambil untuk materi pembahasannya.
Dari segi isi, materi yang disampaikan
banyak menggunakan dalil-dalil dan sabda Rasul, sehingga dapat lebih menambah
wawasan pembaca. Selain itu, materi yang
disampaikan terpapar dalam poin-poin penting yang memudahkan pembaca untuk
membaca dan memahami isinya. Desain sampul buku yang menarik dengan warna yang
lembut, sehingga membuat orang ingin membacanya. Desain buku ini juga sangat
kompleks dan sederhana serta cover buku yang terlihat menarik dan sesuai dengan
judul buku.
B.
Kekurangan Buku
Disamping kelebihan-kelebihan buku yang sudah terpapar
diatas, buku ini juga memiliki kelemahan. Adapun kekurangan atau kelemahan buku
tersebut ialah adanya pembahasan yang diulang yaitu pada bab 3 dan 4, dimana
bab 3 membicarakan mengenai metode pendidikan Rasul, dan pada bab 4 dibahas
mengenai metode pendidikan Rasul kembali. Hal itu dapat membuat pembaca merasa
bosan dengan materinya. Ada beberapa hadis yang tidak menggunakan baris (syakal),
sehingga sulit untuk membacanya. Selain itu, masih terdapat kesalahan dalam hal
pengetikan.
BAB IV
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas, maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa critical book merupakan kegiatan mengkritisi buku untuk
mengetahui kelebihan dan kelemahan buku, baik dalam sistematika penulisan,
penggunaan bahasa, isi materi dan tampilan buku. Hal tersebut dilakukan agar
buku yang dikritik dapat direvisi agar menjadi buku yang lebih baik.
Buku Metode Pendidikan Rasulullah SAW karya Junaidi
Arsyad sudah layak untuk dibaca karena termasuk kedalam buku yang bagus.
Meskipun demikian buku tersebut juga memiliki beberapa kelemahan yang membuat
buku ini menjadi kurang sempurna.
Secara visual, buku tersebut terlihat menarik dan
materi di dalamnya tersusun rapi. Bahasa yang digunakan oleh tersebut juga
mudah dipahami, meskipun ada beberapa pemakaian diksi yang kurang tepat.
B.
Saran
Saya menyarankan alangkah lebih baik dan menarik lagi
jika lebih banyak lagi halaman dalam buku tersebut sehingga materi yang
disampaikan juga dapat lebih banyak lagi. Untuk bagian isi, akan lebih baik
jika semua hadis menggunakan baris (syakal).
Saya juga menyarankan kepada mahasiswa/i
atau calon guru untuk membaca buku Metode Pendidikan Rasulullah SAW yang
ditulis oleh Dr. Junaidi Arsyad, MA. Buku tersebut sangat bagus dan cocok untuk
diamalkan oleh para calon pendidik karena di dalam buku tersebut terdapat
metode pendidikan yang digunakan oleh Rasulullah SAW dan karakter terpuji Rasul
yang bisa diteladani oleh kita semua.
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Junaidi. 2019. Metode Pendidikan Rasulullah
SAW: Inspirasi Bagi Guru Sejati. Medan: Perdana Publishing.
